[Al-Islam 457] Pemilihan Presiden dan Wapres (Pilpres) 2009 akan digelar tidak lama lagi setelah pengumuman tiga pasangan capres-cawapres dalam beberapa pekan terakhir. Berbagai strategi dan cara digelar untuk meraih kemenangan. Yang menarik, setiap pasangan capres-cawapres merasakan kebutuhan dukungan dari ‘penguasa non-formal’ yang ada di tengah-tengah masyarakat. Mereka adalah para ulama, kiai, tuan guru, tengku dan tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh. Setiap menjelang Pemilu, termasuk Pilpres kali ini, mereka sering kedatangan tamu tim sukses pasangan capres-cawapres, atau bahkan langsung pasangan capres-cawapresnya.
Di sisi lain, ada sebagian orang dengan julukan kiai atau ulama bertandang ke kediaman pasangan capres-cawapres. Ada pula yang bertemu di luar ‘kandang’ masing-masing dengan cara menggelar satu acara atau agenda yang bertajuk ‘keumatan’. Pada pertemuan-pertemuan tidak resmi di tengah-tengah jamaah para kiai/ulama tidak jarang “pesanan politik” juga disampaikan. Targetnya tentu saja adalah menjajaki dukungan para tokoh umat ini, dan tentu dengan kompensasi.
Akibat dukung-mendukung capres-cawapres ini, tidak jarang hubungan silaturahmi menjadi renggang hanya karena masing-masing berbeda visi dan dukungan politiknya. Masing-masing pasangan saling mengklaim bahwa mereka pro-rakyat, sementara pasangan lain pro-asing (dengan julukan neoliberal). Padahal sebenarnya semua pasangan adalah pengusung liberalisme, hanya dengan kadar yang berbeda-beda. Ini adalah fakta yang tentu sangat memprihatinkan. Umat menjadi bingung dengan arah politik para ulama dan kiai mereka. Pasalnya, masing-masing kiai/ulama memiliki tujuan politik yang semuanya bisa dikemas dengan bungkus dalil agama. Sebagian kiai/ulama itu seolah menjadi makelar dagangan yang bernama “tahta”. Mereka mengabaikan fungsi, tugas dan tanggung jawab yang sesungguhnya dalam kehidupan sosial-politik.
Lantas apakah yang perlu direnungkan oleh ulama dan umatnya terkait dengan pemilihan pemimpin saat ini? Bagaimana tanggung jawab ulama dalam kehidupan politik dan bernegara? Sejauh mana peran dan fungsi ulama dalam proses perubahan menuju Indonesia yang bersyariah, yang baldat[un] thayyibat[un] warabb[un] ghafûr?
Sekularisme: Ancaman Terbesar
Peran ulama sepanjang masa kehidupan kaum Muslim, khususnya dalam kehidupan politik, sangatlah penting. Bahkan pada masa-masa kemunduran umat Islam sekalipun, peran penting ulama dalam kehidupan politik tetap tidak tergantikan. Pasalnya, Islam memang tidak memisahkan antara kehidupan politik dan spiritual, bahkan saat umat jatuh dalam kubangan sekularisme (yang menjauhkan agama dari urusan sosial-politik-kenegaraan) saat ini, yang berdampak pada terpinggirkannya para ulama. Ulama masih memiliki tempat tersendiri dalam pribadi umat dengan berbagai alasan. Karena itu, para penguasa atau calon penguasa selalu berusaha untuk meraih dukungan mereka.
Di sisi lain, ada sebagian kiai/ulama yang merespon persoalan politik kekinian (seperti Pilpres 2009) dengan memberikan panduan kepada umatnya. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi, misalnya, menyatakan bahwa pemimpin kaum Nahdliyyin memberikan dua syarat untuk calon presiden mendatang. Menurutnya, syarat pertama, calon presiden itu harus menyelamatkan agama, dan syarat kedua, calon presiden tidak membawa agenda neoliberalisme.
Pandangan dan sikap yang disampaikan oleh KH Hasyim Muzadi sebagai pimpinan kaum Nahdliyyin ini sangatlah penting untuk memberikan wawasan kepada jamaahnya agar di Pilpres bulan Juli nanti mereka tidak salah memilih (Eramuslim.com).
Sayang, pandangan dan sikap ini tidak menyentuh “sistem politik” yang tegak saat ini. Padahal menyelamatkan agama sejatinya adalah dengan menegakkan akidah dan syariah Islam dalam semua aspek kehidupan mereka, baik di ranah pribadi maupun ranah sosial-politik-kenegaraan. Semua ini tentu tidak bisa diwujudkan dalam sistem politk sekular saat ini. Sebaliknya, keselamatan agama menuntut adanya institusi negara yang menerapkan syariah Islam secara total dalam seluruh aspek kehidupan.
Lagipula, masalah kepemimpinan sesungguhnya terkait dengan dua faktor: sosok pemimpin dan sistem kepemimpinan yang digunakannya. Jika panduan untuk memilih pemimpin ini hanya terkait dengan sosok pemimpinnya saja, tentu hal demikian telah mengabaikan sama sekali sistemnya (yakni sistem sekular) yang justru gagal menyelamatkan agama dari pengebirian perannya sekadar sebatas penjaga moral belaka. Dalam sistem sekular saat ini, peran agama sebagai solusi atas seluruh problem kehidupan malah disingkirkan jauh-jauh. Sistem sekular ini pun sekaligus menjadi payung bagi tegaknya neoliberalisme/liberalisme dalam berbagai aspek kehidupan umat.
Karena itu, kesadaran akan bahaya sekularisme ini harus ada di benak para ulama. Singkat kata, ulama harus mulai menyadari bahwa sistem sekular inilah yang harus terlebih dulu disingkirkan dan digantikan dengan sistem Islam, yakni sistem yang menegakkan syariah Islam, sebelum umat ini benar-benar diarahkan untuk memilih pemimpinnya. Jika hal ini tidak dilakukan, siapapun pemimpin yang terpilih, yakinlah, mereka hanya akan semakin mengokohkan sistem sekular ini. Akibatnya, harapan untuk menyelamatkan agama sekaligus menjauhkan neoliberalisme akan menjadi tinggal harapan, tidak akan pernah mewujud dalam kenyataan. Pasalnya, justru sekularismelah ancaman yang sebenarnya terhadap keselamatan agama, dan sekularisme pula yang sekaligus menjadi pintu yang sangat lebar bagi masuknya neoliberalisme.
Peran dan Tanggung Jawab Ulama
Ulama adalah pewaris para nabi. Apa yang diwariskan oleh para nabi tentu tidak akan digadaikan dengan apapun, meski dengan seluruh isi bumi dan langit ini. Tentu karena para ulama adalah orang-orang yang memiliki rasa takut kepada Allah SWT. Atas dasar iman dan ilmunya, ulama akan senantiasa berjuang membimbing umat untuk senantiasa hanya menghamba kepada Allah SWT secara total. Penghambaan secara total itu harus dibuktikan dengan cara menjalani dan menata hidup ini sesuai dan tuntunan (baca: syariah Islam) yang dibawa oleh Rasulullah saw., baik dalam kehidupan politik maupun spiritual, seraya berharap keridhaan Allah SWT sebagai tujuan paling puncak.
Karenanya, ulama harus menjadi penyambung lidah umat di hadapan para penguasa. Ulama harus menjadi pembimbing mereka menuju kepemimpinan yang mulia dengan Islam. Sebab, mereka semua adalah hamba-hamba Allah SWT yang juga merindukan surga.
Namun demikian, fungsi ulama akan pudar dan tertutup dengan sikap dukung-mendukung calon pemimpin tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan secara syar’i. Selain itu, dukungan ulama sejatinya hanya diberikan kepada mereka yang mau menegakkan akidah dan syariah Islam secara kâffah, bukan kepada mereka yang akan melanggengkan sekularisme yang nyata-nyata selalu menjadi ancaman bagi keselamatan agama dan menjadi pintu masuk bagi bercokolnya neoliberalisme.
Di sisi lain, para pemimpin atau calon pemimpin harus dekat dengan ulama semata-mata demi meminta bimbingan menuju ridha Allah SWT, dan bukan demi ‘membeli’ ulama sekadar untuk meraih atau melanggengkan kekuasaan.
Umat hari ini merindukan sosok ulama yang ikhlas berjuang dengan pengorbanan maksimal agar bisa mengeluarkan mereka dari kegelapan jahiliah modern, derita dan nestapa dalam kerangkeng sistem sekular-liberal; menuju cahaya Islam dalam wujud masyarakat dan negara yang bersyariah, yang berjalan di atas hidayah Islam. Itulah masyarakat dan negara yang pernah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw. dan dilanjutkan oleh para khalifah beliau.
Sifat-sifat Ulama
Karena itu, ulama harus memiliki sejumlah sifat dan karakter khas, antara lain: Pertama, senantiasa berzikir kepada Allah dalam semua keadaan. Allah SWT berfirman:
]الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ[
Mereka adalah orang-orang yang selalu mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadan berbaring (QS Ali Imran [3]: 191).
Kedua, menjauhi penghambaan kepada thâghût. Allah SWT berfirman:
]وَالَّذِينَ اجْتَنَبُوا الطَّاغُوتَ أَنْ يَعْبُدُوهَا[
Mereka adalah orang-orang yang menjauhi thâghût, yaitu tidak menghambakan diri kepadanya (QS az-Zumar [39]: 17).
Ketiga, senantiasa bertobat (kembali) kepada Allah, sebagaimana firman-Nya:
]وَأَنَابُوا إِلَى اللَّهِ[
Mereka senantiasa kembali kepada Allah (QS az-Zumar [39]: 17).
Keempat, selalu menghubungkan apa saja yang diperintahkan oleh Allah untuk dihubungkan seperti silaturahmi, loyal kepada sesama Mukmin, mengimani semua nabi dan menjaga semua hak manusia. Allah SWT berfirman:
]وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ[
Mereka adalah orang-orang yang senantiasa menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan untuk dihubungkan (QS ar-Ra’d [13]: 21).
Seorang ulama pasti lebih suka berdekatan dengan seorang Muslim yang taat daripada dengan mereka yang selalu memusuhi umat Islam. Ulama pun akan menjadi perekat umat, pionir ukhuwah islamiyah, dan tidak mungkin menjadi pemecah-belah umat.
Kelima, memiliki rasa takut kepada Allah dan keagungan-Nya, sebagaimana firman-Nya:
]وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ[
Mereka selalu takut kepada Tuhannya (QS ar-Ra’d [13]: 21).
Ulama hakiki akan memiliki rasa takut yang luar biasa kepada Allah. Dia akan lebih mudah menangis daripada tertawa terbahak-bahak. Tampak keanggunan dan kewibawaannya karena kekhusyukan yang memancar dalam dirinya.
Keenam, takut terhadap keburukan Hari Penghisaban, sebagaimana firman-Nya:
]وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ[
Mereka senantiasa takut pada hisab yang buruk (QS ar-Ra’d [13]: 21).
Rasa takut ini tercermin dalam ucapan dan semua perbuatannya untuk selalu menjauhi semua larangan Allah.
Ketujuh, memiliki kesabaran dalam menghadapi semua beban, kesulitan dan musibah di dunia serta senantiasa menentang kehendak hawa nafsu. Allah SWT berfirman:
]وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ[
Mereka adalah orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya (QS ar-Ra’d [13]: 22).
Semua perintah Allah adalah kewajiban dan beban yang harus dilaksanakan dengan penuh kesabaran. Demikian juga dengan musibah.
Umat Membutuhkan ’Ulama Akhirat’
Sebagaimana dimaklumi, kewajiban terbesar umat Islam hari ini adalah mengembalikan kehidupan Islam di tengah-tengah masyarakat dengan menegakkan seluruh syariah Allah SWT. Sebaliknya, kemungkaran terbesar yang wajib ditumbangkan saat ini adalah sistem thâghût yang menerapkan hukum-hukum kufur buat manusia. Itulah sistem sekular yang tengah berlangsung saat ini.
Karena itu, saat ini umat benar-benar membutuhkan ’ulama akhirat’ yang bisa membimbing mereka untuk kembali pada Islam secara kâffah sambil terus-menerus memberikan dorongan dan dukungan terhadap perjuangan ke arah penegakkan syariah Islam. Umat membutuhkan ulama yang meneladani perjuangan Rasulullah saw. dalam mewujudkan masyarakat islami, yang menerapkan syariah Islam secara total dalam semua aspek kehidupan, dalam Daulah Khilafah. Hanya dengan itulah cita-cita umat mewujudkan baldat[un] thayyibat[un] warabb[un] ghafûr akan benar-benar terwujud, insya Allah.
Wallâhu a’lam bi ash-shawâb. []
Jumat, 29 Mei 2009
Selasa, 26 Mei 2009
Menunggu Pertandingan TerDaSyat!!! MU VS Barca

Manchester United dan FC Barcelona berhasil mewujudkan impian pencinta sepakbola seantero jagad dengan tampil dalam partai puncak Liga Champion Eropa 2008/09. Pertandingan final akan berlangsung di Stadion Olimpico Roma Italia pada 27 Mei Dini Hari di RCTI. Tentu banyak hal yang layak ditunggu dari performa kedua klub Eropa terhebat tahun ini tersebut.


Selain kita akan menyaksikan siapa yang menjadi juara dan mengukir sejarah baru, masih ada hal-hal menarik lainnya. Misalnya, tim manakah yang akan mengenakan kostum utamanya, mengingat kostum utama Red Devils maupun Los Blaugranas didominasi oleh warna merah? Uniknya, saat menentukan langkahnya ke final, kedua tim menggunakan kostum keduanya. MU memakai kostum serba biru saat mengalahkan Arsenal 3-1 di Emirates Stadium, sementara El Barca memakai kostum kuning hitam saat menahan imbang Chelsea 1-1 di Stamford Bridge.
Dan pertandingan kali ini saya mendukung Barca n saya udah taruah sama teman dan mantan kekasih saya ni...
hhe...

Karena Kabar tak mengenakkan datang buat Manchester United hanya beberapa jam sebelum final Liga Champions. Saat menjalani latihan, Cristiano Ronaldo sempat mendapat perawatan dan dililitkan perban pada kaki kanannya. waduh gimana bisa terjadi tu? kasian banget ci Ronaldo...
Belum diketahui cedera apa yang didapat Ronaldo. Dalam foto dan berita yang dimuat Dailymail, winger andalan The Red Devils itu terlihat sedang terduduk di tengah lapangan saat rekan-rekannya yang lain menjalani latihan.
Tak terlihat di wajah Ronaldo kalau dia sedang merasakan sakit. Namun saat foto tersebut diambil, dia sedang mendapat perawatan dari salah seorang physio MU, Rob Swire. Kaki kanan yang kerap menyumbang gol dari eksekusi tendangan bebas sedang dibebat perban berwarna putih.
Namun pemain terbaik dunia itu memastikan kalau dirinya tidak mengalami cedera serius. Dia optimistis bakal tampil di Stadion Olimpico, Roma, dinihari nanti saat peluit kick off final Liga Champions dibunyikan. Ga usah maksain diri Do tar kaki You Tambah cedera lho...
"Saya menghormati Barcelona, dan mereka adalah tim yang hebat. Tapi saya pikir kami lebih baik dan pertandingan ini akan membuktikannya," seru Ronaldo percaya diri. waduh masih ngotot juga terserah you dah...
Kabar kurang bagus juga datang dari Nemanja Vidic. Saat Rio Ferdinand hampir dipastikan akan bermain, dia malah harus mengalami perawatan akibat hamstring, meski itu diyakini tak akan mengancam keikutsertaannya dalam pertandingan yang akan disiarkan langsung oleh RCTI pukul 01.45 WIB nanti malam. waduh Gimana si ni MU Mau Pertandingan Final 2 Pemain Utamanya pada cedera gimana ni?
apakah Mu Bisa menundukan Barca? Natikan...

Barcelona akan tampil tanpa sejumlah bek andalannya pada laga final Liga Champions nanti. Meskipun demikian, punggawa-punggawa El Barca optimistis timnya tetap mampu menampilkan permainan terbaik.
Setidaknya ada tiga nama yang menghilang dari deretan bek Barca pada final nanti. Mereka adalah Eric Abidal dan Dani Alves, keduanya absen akibat suspensi, lalu Rafael Marquez, yang tak bisa bermain akibat cedera. Mengingat Alves dan Abidal adalah andalan utama di posisi bek sayap, manajer Josep Guardiola pun harus menentukan strategi lain untuk menambal kekurangan ini. Posisi Alves di bek kanan kemungkinan akan ditempati Carles Puyol, sementara posisi Puyol sebagai bek tengah bisa digantikan oleh Yaya Toure.
Bagaimana dengan posisi Abidal di bek kiri? Tempatnya kemungkinan besar akan diambilalih oleh Sylvinho. Bek gaek berusia 35 tahun ini diperkirakan akan mendapatkan tugas relatif berat, yakni mengawal winger andalan Manchester United, Cristiano Ronaldo.
Meskipun lini belakangnya tengah pincang, Los Blaugranas tetap yakin akan mampu menampilkan permainan terbaik. Victor Valdes menyebut, Barca memiliki pengganti yang sepadan untuk pemain-pemain yang absen itu.
"Kami kehilangan beberapa pemain penting di lini pertahanan, tapi kami juga memiliki pengganti yang hebat. Saya percaya kepada rekan-rekan saya," ucap kiper berusia 27 tahun ini kepada Reuters.
Sementara Puyol mengatakan, strategi yang diracik oleh Guardiola untuk menambal kekurangan akan menentukan segalanya, dan ia percaya akan hal ini. Oleh karena itu ia tak pusing jika beberapa rekannya harus absen.
"Tim ini berada dalam kondisi yang bagus. Kami memiliki pemain-pemain yang hebat dan pelatih akan memainkannya di posisi yang tepat. Saya yakin segalanya pasti akan berjalan sempurna."
We walau Belakang Pincang, Barca Tetap Tenang...
Amin semoga Barca menang n w menang taruhan dah hhe,,,
Hidup Barca tundukan Mu!!!
Jumat, 22 Mei 2009
Minerva 150R Motor CBR yang Buat yang kantongnya ngepas
Ingin Mempunyai Motor CBR?
Tapi kantong anda pas2san? (kacian amat)
Minerva 150R jawabannya...
Minerva 150R, motor ini sempet membuat saya sedikit berfikir keras saat perjumpaan perdana dengan Motor yang Mirip CBR 150R ini. Awalnya saya sempat berfikir motor yang parkir di sebelah saya ini adalah CBR 150R, tapi kok nggak ada tulisan Honda nya di belakang, wah nggak iya nih pasti CeBeeR-CeBeeR-an. Setelah Happy Swift dan kaisar vertex, lahir kembali sesosok motor dengan tampilan ala CBR 150R. Saya heran kenapa CBR sering banget jadi Obyek Plagiatisasi? Mungkin Brothers ada yang tau jawabannya. Berikut beberapa testimoni dari brother di Milis Inbike mengenai motor ini.
Motor ini disinyalir adalah mesin yang di produksi dari China dengan mengusung paduan Teknologi dari Jerman. Dengan Gebrakan awal yang cukup menciutkan nyali para pesaingnya Minerva mengeluarkan Varian terbarunya yang hampir mempunyai kesamaan penampilan dari pendahulunya yaitu Honda CBR R150,setelah
sebelumnya mengeluarkan varian Sparta trail nya, serta ditunjang dengan harga yang benar-benar benar-benar dapat di jangkau oleh sebagian besar pencinta motor dari bangsa ini. A few fact about Minerva 150R :
1. Minerva R-150 , menggunakan mesin CB 150 (ekuivalen dgn mesin seri GL) ,menggunakan rantai keteng , sehingga getaran mesin di rangka sangat minim, juga suara lebih halus , sedangkan merk lainnya Kaisar Vartex / Happy Swift, menggunakan mesin CG 150 , pakai push rod , sehingga getaran sangat terasa
di rangka , body + speedometer . punya kaisar jarum speedometer sampai bergetar sehingga tidak akurat lagi.
2. shock upsorber depan sdh upside down dgn warna titanium ( lebih exclusive dibandingkan gold)
3. MINERVA R 150 finishing body cover (body cover) lebih halus .
4. Mesin cukup responsive , apalagi kalau ganti CDI (racing) , dgn standard bisa sd 120 km/jam ,knalpot suaranya cukup nge-Bass mirip Honda Tiger Revo
5. Harga paling kompetitif 15 juta OTR jakarta , pilihan warna Hitam Merah , Biru , Grey Black , mirip sekali dgn Honda CBR , termasuk stickernya paling mendekati .
6. Katanya sih Teknologi German , setelah kita selidiki ternyata sbb :yaitu ada kerjasama antara MINERVA dg Sachs Germany , kita bisa lihat info ini di calendar minerva 2008 , mereka ada kolaborasi dgn Sachs Germany ( pabrik motor tertua di German yg masih exist sp sekarang ).
7. Minerva dulunya memproduksi Loncin (sejak thn 2000) ,tapi sejak thn 2007 mereka sdh menggandeng Sachs Germany ,dan menggunakan nama MINERVA SACHS sehingga ada semacam technical assistant bahkan mereka juga akan memproduksi original model Sachs Germany (katanya Maret 2008 sdh diproduksi model Sachs MADASS 125, itu lho model sportnya sachs yg futuristik).
berikut adalah spesifikasi Minerva R150 :
Tipe Mesin
: 4 langkah, SOHC pendingin udara
Diameter x Langkah
: 61 x 49.5 mm
Volume Silinder
: 149cc
Perbandingan Kompresi
: 9:2:1
Kopling
: Manual
Gigi Transmisi
: 5 kecepatan
Pola Pengoperasian Gigi
: 1-N-2-3-4-5
Sistem Pengapian
: CDI
Sistem Starter
: Electrik & Kick Starter
CHASIS
Dimensi (P x L x T)
: 1.910 x 652 x 1.650 mm
Berat Kosong
: 113kg
Tipe Rangka
: Pentagon Frame
Kapasitas Tangki
: 12 Liter
Jarak Sumbu Roda
: 1.286 mm
SUSPENSI / BAN
Suspensi Depan
: Upside Down
Suspensi Belakang
: Monoshock
Ukuran Ban Depan
: 80/90 - 17 m/c
Ukuran Ban Belakang
: 100/80 - 17 m/c
Rem Depan
: Disc Brake
Rem Belakang
: Disc Brake
PERFORMA
Daya Maksimum
: 9.5/9500 kw/r/min
Torsi Maksimum
: 10.0/7500kw/r/min
sedikit tahu sebelum membeli :
1. Minerva R-150 , menggunakan mesin CB 150 (ekuivalen dgn mesin seri GL) , menggunakan rantai keteng , sehingga getaran mesin di rangka sangat minim, juga suara lebih halus , sedangkan merk lainnya Kaisar Vartex / Happy Swift , menggunakan mesin CG 150 , pakai push rod , sehingga getaran sangat terasa di rangka , body + speedometer . punya kaisar jarum speedometer sampai bergetar sehingga tidak akurat lagi.
2. shock upsorber depan sdh upside down dgn warna titanium.
3. MINERVA R 150 finishing body cover (body cover) lebih halus .
4. Mesin cukup responsive , apalagi kalau ganti CDI (racing) , dgn standard bisa sd 120 km/jam ,knalpot suaranya cukup nge-Bass.
5. Harga paling kompetitif 13 juta , pilihan warna Hitam Merah , Biru , Grey Black , mirip sekali dgn Honda CBR 150R, termasuk stickernya paling mendekati .
semoga informasi yang diberikan dapat memuaskan rasa penasaran bro sekalian tentang motor Minerva 150R .
dan pada akhirnya jalanan indonesia di ramaikan dengan kehadiran motor ini :)
Ekonomi yang Bedaulat dan Pro Rakyat
[Al-islam 456] Mengawali Pemilu Presiden (Pilpres) 2009 ini ada isu penting yang diusung pasangan capres-cawapres, yakni isu ekonomi. Dalam visi-misi pasangan capres-cawapres terlihat jelas masalah ekonomi mendapat porsi khusus.
Pasangan SBY-Boediono (sebagaimana dinyatakan sendiri oleh Boediono), misalnya, mengatakan tidak akan menyerahkan perekonomian kepada pasar bebas. Akan ada campur-tangan negara, meski tidak boleh terlalu jauh, karena hal itu akan mematikan sektor swasta.
Namun, masih hangat dalam ingatan kita, pada tahun 1996-1998, ketika Boediono menjabat sebagai Direktur I BI urusan analisa kredit, terkucurlah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp 400 triliun. Kemudian ketika Boediono menjadi Kepala Bappenas, dalam masa itu terkucurlah dana rekap perbankan Rp 600 tirliun. Ironisnya, para obligor BLBI justru diberikan Release and Discharge alias dibebaskan dari masalah hukum. Akhirnya, rakyatlah yang harus membayarnya hingga tahun 2032. Kita juga tidak lupa, tahun 2001-2004 ketika Boediono menjadi Menkeu, keluarlah kebijakan privatisasi dan divestasi yang ugal-ugalan. Banyak aset strategis yang dilego: Indosat, BCA, dll.
Pasangan Jusuf Kalla-Wiranto berkomitmen membangun ekonomi kerakyatan. Di depan Kadin Indonesia, JK berjanji akan mewujudkan ekonomi mandiri, dalam pengertian ekonomi yang memberdayakan seluruh kekuatan bangsa, terlepas dari ketergantungan asing (Republika, 19/5/209).
Namun, kita pun tahu, selama pemerintahan SBY-JK, JK dianggap berperan banyak dalam mengarahkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang juga tak kalah liberalnya, seperti menaikkan harga BBM di atas 100 persen yang jelas-jelas membebani rakyat.
Adapun pasangan Megawati-Prabowo sepakat untuk membangun ekonomi kerakyatan. Bahkan pasangan ini sudah berbagi tugas, Prabowo ditugaskan menangani masalah perekonomian untuk fokus membangun ekonomi kerakyatan dan kebangkitan ekonomi rakyat (Kompas, 19/5/2009).
Namun, kita pun tidak mungkin lupa, pada masa kepemimpinan Megawati pula, aset-aset negara banyak dijual atas nama privatisasi.
Semua pasangan memang mengedepankan isu ekonomi. Namun menurut Prof. Dr. Adi Sulistyono, apa yang mereka sampaikan masih sebatas wacana. Belum ada penyampaian solusi nyata untuk mengatasi persoalan ekonomi bangsa ini (Kompas, 18/5/2009).
Begitu pula janji mewujudkan ekonomi yang mandiri dan berdaulat. Janji itu juga masih terlihat sekadar janji kosong. Pasalnya, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa utang, khususnya utang luar negeri, adalah pintu masuk bagi campur tangan asing untuk menyetir perekonomian negeri ini.
Nah, sampai saat ini belum ada pasangan yang secara tegas bertekad untuk menutup pintu itu. Sepanjang pemerintahan SBY-JK saja, utang luar negeri Indonesia bertambah rata-rata Rp 80 triliun pertahun. Artinya, selama kepemimpinan SBY-JK, hanya dalam lima tahun, utang Indonesia bertambah kurang-lebih Rp 240 triliun. Angka penambahan jumlah utang rata-rata ini mengalahkan utang pada era Orde Baru, yakni Rp 1.500 triliun dalam jangka 32 tahun atau sekitar Rp 46,875 triliun pertahun (Kau.or.id, 9/4/2009).
Padahal mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan mandiri meniscayakan penghentian campur tangan asing. Langkah pertamanya adalah menutup pintu masuknya campur tangan asing itu, yaitu utang luar negeri. Baru setelah itu campur tangan asing yang sudah terlanjur masuk dibereskan dan dibersihkan. Jika langkah ini belum diupayakan, jangan berharap ekonomi berdaulat dan mandiri bisa diwujudkan. Akhirnya, semua yang dikampanyekan oleh para capres-cawapres seputar kemandirian ekonomi hanya akan menjadi pepesan kosong.
Apalagi bangunan hukum yang menjadi pondasi dan pemandu perekonomian negeri ini memang sudah bercorak liberal. Hal itu seperti yang terwujud dalam berbagai undang-undang berbau liberal seperti UU SDA, UU Penanaman Modal, UU Migas dan UU yang mengamanatkan privatisasi (penjualan aset negara, khususnya kepada pihak asing) dan sebagainya. Karena itu, untuk membangun ekonomi yang tidak lagi berhaluan neoliberal, bangunan hukum yang bercorak liberal itu harus dihilangkan. Sebagai gantinya dibuat bangunan hukum yang menjadi pondasi sistem perekonomian baru. Itulah sistem ekonomi Islam.
Hanya dengan Sistem Ekonomi Islam
Kesejahteraan bagi seluruh rakyat sangat dipengaruhi oleh distribusi (penyebaran) kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Kesejahteraan yang merata akan terus menjadi mimpi dalam sistem ekonomi Kapitalisme. Pasalnya, Kapitalisme dibangun di atas asumsi dasar, bahwa persoalan utama ekonomi adalah kelangkaan barang dan jasa. Solusinya adalah produksi, bukan distribusi. Konsekuensinya, yang menjadi fokusnya adalah pertumbuhan ekonomi, bukan pemerataan ekonomi.
Selain itu, kesejahteraan juga berkaitan dengan pengaturan kepemilikan secara tepat. Kesejahtaraan juga terus menjadi mimpi jika berusaha diwujudkan melalui ideologi dan sistem ekonomi Sosialisme yang dibangun di atas ide dasar pemberangusan kepemilikan individu.
Kesejahteraan yang merata hanya akan bisa diwujudkan melalui ideologi dan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam dibangun di atas ide dasar bahwa masalah utama ekonomi terkait dengan distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Distribusi ini erat kaitannya dengan konsep kepemilikan. Untuk itu, Islam mengatur kepemilikan yang membenarkan kepemilikan individu dan mengaturnya sehingga individu tetap bisa memiliki harta dan terdorong untuk memproduksi dan mendapatkan harta. Islam juga mengatur kepemilikan dengan menetapkan harta-harta tertentu seperti fasilitas umum serta barang tambang yang melimpah, hutan, laut, sungai dsb sebagai milik umum. Dalam hal ini, seluruh rakyat berserikat atas kepemilikan harta itu dan berhak mendapatkan manfaatnya. Harta milik umum itu diserahkan pengelolaannya kepada negara mewakili rakyat. Seluruh hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat baik dalam bentuk produknya, atau dalam bentuk pelayanan mulai kesehatan gratis, pendidikan gratis, pembangunan jalan, infrastruktur dan fasilitas umum lainnya. Semua itu bisa dibiayai dari hasil pengelolaan harta kekayaan milik umum itu. Ketika pendidikan, pelayanan kesehatan serta berbagai pelayanan dan fasilitas umum itu dijamin oleh negara dan bisa diakses oleh seluruh rakyat, Muslim maupun non-Muslim, maka jelas hal itu sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat pada umumnya.
Sebaliknya, hal itu mustahil bisa diwujudkan dalam sistem Kapitalisme sekarang. Pasalnya, sebagian besar sumberdaya alam—yang menjadi sumber utama pemasukan negara untuk membiayai semua kebutuhan rakyat—sering malah dijual kepada pihak asing atas nama privatisasi yang telah diamanatkan undang-undang. Itulah yang terjadi di Indonesia saat ini
Selain itu, untuk mewujudkan ekonomi yang pro-rakyat jelas penciptaan lapangan kerja menjadi sangat penting. Dalam sistem Islam hal itu bisa diwujudkan melalui pembangunan berbagai infrastruktur, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas dan pelayanan umum. Lapangan kerja akan lebih banyak terbuka lagi oleh individu/swasta dengan bisnis atau usaha yang dijalankannya. Karena itu, penciptaan iklim usaha yang bagus juga sangat penting. Di sinilah pentingnya ada bangunan hukum dan sistem politik yang selaras. Iklim usaha yang bagus akan terwujud jika birokrasinya sederhana, tidak berbelit dan tidak dihambat dengan berbagai macam pungutan. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani di dalam an-Nizhâm al-Hukmi fî al-Islâm halaman 211 menyatakan, bahwa dalam Islam politik administrasi/birokrasi instansi didasarkan pada prinsip: sederhana dalam sistem/aturan, kecepatan menyelesaikan aktivitas dan profesionalisme pelaksananya. Ini merupakan bentuk ihsân dalam beraktivitas yang dituntut oleh syariah. Rasul saw. bersabda:
«إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ»
Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan atas segala hal (HR Muslim).
Dalam sistem Islam, para pelaku usaha juga tidak akan dibebani dengan berbagai macam pungutan (pajak, retribusi dan pungutan lainnya). Rasul saw. pernah bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ صَاحِبُ مَكْسٍ
Tidak akan masuk surga orang yang memungut cukai (HR Abu Dawud, Ahmad dan ad-Darimi).
Para pedagang warga negara juga terbebas dari pungutan cukai dalam segala bentuknya, termasuk ketika melakukan kegiatan ekspor-impor. Jelas ini akan menggairahkan perdagangan. Lalu rakyat yang mengalami kesulitan berusaha akan dibantu oleh negara dalam bentuk bantuan modal, peralatan, fasilitas dan sebagainya. Islam telah menetapkan sistem yang menjadikan negara mampu melakukan hal itu karena Islam menetapkan harta-harta tertentu sebagai milik negara sehingga negara memiliki cukup biaya untuk itu.
Dengan semua itu, ekonomi riil akan bergerak sehingga bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan secara nyata.
Semua itu tidak akan direcoki oleh naik-turunnya suku bunga karena Islam mengharamkan riba. Dengan itu akan terwujud kemandirian ekonomi yang meratakan kesejahteraan. Campur tangan asing melalui utang luar negeri pun akan pupus. Sebab, utang luar negeri seperti dalam bentuknya sekarang ini dalam pandangan Islam jelas haram. Selain mengandung riba, utang lur negeri juga bisa menjadi jalan bagi orang kafir menguasai kaum Mukmin. Semua itu jelas haram.
Dengan menerapkan semua kebijakan di atas, seluruh rakyat, Muslim maupun non-Muslim, akan bisa merasakan kehidupan ekonomi yang baik dan stabil. Semua orang bisa merasakan kesejahteraan. Kekayaan mereka pun akan terjaga dari gerusan penurunan nilai mata uang karena mata uang negara dalam Islam harus berbasis emas dan perak. Sejarah telah menunjukkan mata uang emas dan perak bisa menjaga nilai kekayaan masyarakat.
Wahai Kaum Muslim:
Selama sistem yang dipakai adalah Kapitalisme, kemandirian ekonomi dan kesejahteraan rakyat akan terus menjadi mimpi. Ekonomi yang berdaulat/mandiri dan pro-rakyat jelas hanya akan bisa diwujudkan dengan sistem Islam. Caranya adalah dengan penerapan sistem ekonomi Islam yang dijalankan dalam bangunan hukum dan sistem politik Islam secara konsisten.
Karena itu, kita wajib mewujudkan sistem ekonomi Islam yang diterapkan dalam bangunan sistem politik Islam, yaitu Khilafah Rasyidah. Itulah salah satu wujud ketakwaan kita. Dengan itulah harapan semua orang selama ini akan bisa terwujud. Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS al-A’raf [7]: 96).
Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id
Pasangan SBY-Boediono (sebagaimana dinyatakan sendiri oleh Boediono), misalnya, mengatakan tidak akan menyerahkan perekonomian kepada pasar bebas. Akan ada campur-tangan negara, meski tidak boleh terlalu jauh, karena hal itu akan mematikan sektor swasta.
Namun, masih hangat dalam ingatan kita, pada tahun 1996-1998, ketika Boediono menjabat sebagai Direktur I BI urusan analisa kredit, terkucurlah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp 400 triliun. Kemudian ketika Boediono menjadi Kepala Bappenas, dalam masa itu terkucurlah dana rekap perbankan Rp 600 tirliun. Ironisnya, para obligor BLBI justru diberikan Release and Discharge alias dibebaskan dari masalah hukum. Akhirnya, rakyatlah yang harus membayarnya hingga tahun 2032. Kita juga tidak lupa, tahun 2001-2004 ketika Boediono menjadi Menkeu, keluarlah kebijakan privatisasi dan divestasi yang ugal-ugalan. Banyak aset strategis yang dilego: Indosat, BCA, dll.
Pasangan Jusuf Kalla-Wiranto berkomitmen membangun ekonomi kerakyatan. Di depan Kadin Indonesia, JK berjanji akan mewujudkan ekonomi mandiri, dalam pengertian ekonomi yang memberdayakan seluruh kekuatan bangsa, terlepas dari ketergantungan asing (Republika, 19/5/209).
Namun, kita pun tahu, selama pemerintahan SBY-JK, JK dianggap berperan banyak dalam mengarahkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang juga tak kalah liberalnya, seperti menaikkan harga BBM di atas 100 persen yang jelas-jelas membebani rakyat.
Adapun pasangan Megawati-Prabowo sepakat untuk membangun ekonomi kerakyatan. Bahkan pasangan ini sudah berbagi tugas, Prabowo ditugaskan menangani masalah perekonomian untuk fokus membangun ekonomi kerakyatan dan kebangkitan ekonomi rakyat (Kompas, 19/5/2009).
Namun, kita pun tidak mungkin lupa, pada masa kepemimpinan Megawati pula, aset-aset negara banyak dijual atas nama privatisasi.
Semua pasangan memang mengedepankan isu ekonomi. Namun menurut Prof. Dr. Adi Sulistyono, apa yang mereka sampaikan masih sebatas wacana. Belum ada penyampaian solusi nyata untuk mengatasi persoalan ekonomi bangsa ini (Kompas, 18/5/2009).
Begitu pula janji mewujudkan ekonomi yang mandiri dan berdaulat. Janji itu juga masih terlihat sekadar janji kosong. Pasalnya, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa utang, khususnya utang luar negeri, adalah pintu masuk bagi campur tangan asing untuk menyetir perekonomian negeri ini.
Nah, sampai saat ini belum ada pasangan yang secara tegas bertekad untuk menutup pintu itu. Sepanjang pemerintahan SBY-JK saja, utang luar negeri Indonesia bertambah rata-rata Rp 80 triliun pertahun. Artinya, selama kepemimpinan SBY-JK, hanya dalam lima tahun, utang Indonesia bertambah kurang-lebih Rp 240 triliun. Angka penambahan jumlah utang rata-rata ini mengalahkan utang pada era Orde Baru, yakni Rp 1.500 triliun dalam jangka 32 tahun atau sekitar Rp 46,875 triliun pertahun (Kau.or.id, 9/4/2009).
Padahal mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan mandiri meniscayakan penghentian campur tangan asing. Langkah pertamanya adalah menutup pintu masuknya campur tangan asing itu, yaitu utang luar negeri. Baru setelah itu campur tangan asing yang sudah terlanjur masuk dibereskan dan dibersihkan. Jika langkah ini belum diupayakan, jangan berharap ekonomi berdaulat dan mandiri bisa diwujudkan. Akhirnya, semua yang dikampanyekan oleh para capres-cawapres seputar kemandirian ekonomi hanya akan menjadi pepesan kosong.
Apalagi bangunan hukum yang menjadi pondasi dan pemandu perekonomian negeri ini memang sudah bercorak liberal. Hal itu seperti yang terwujud dalam berbagai undang-undang berbau liberal seperti UU SDA, UU Penanaman Modal, UU Migas dan UU yang mengamanatkan privatisasi (penjualan aset negara, khususnya kepada pihak asing) dan sebagainya. Karena itu, untuk membangun ekonomi yang tidak lagi berhaluan neoliberal, bangunan hukum yang bercorak liberal itu harus dihilangkan. Sebagai gantinya dibuat bangunan hukum yang menjadi pondasi sistem perekonomian baru. Itulah sistem ekonomi Islam.
Hanya dengan Sistem Ekonomi Islam
Kesejahteraan bagi seluruh rakyat sangat dipengaruhi oleh distribusi (penyebaran) kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Kesejahteraan yang merata akan terus menjadi mimpi dalam sistem ekonomi Kapitalisme. Pasalnya, Kapitalisme dibangun di atas asumsi dasar, bahwa persoalan utama ekonomi adalah kelangkaan barang dan jasa. Solusinya adalah produksi, bukan distribusi. Konsekuensinya, yang menjadi fokusnya adalah pertumbuhan ekonomi, bukan pemerataan ekonomi.
Selain itu, kesejahteraan juga berkaitan dengan pengaturan kepemilikan secara tepat. Kesejahtaraan juga terus menjadi mimpi jika berusaha diwujudkan melalui ideologi dan sistem ekonomi Sosialisme yang dibangun di atas ide dasar pemberangusan kepemilikan individu.
Kesejahteraan yang merata hanya akan bisa diwujudkan melalui ideologi dan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam dibangun di atas ide dasar bahwa masalah utama ekonomi terkait dengan distribusi kekayaan di tengah-tengah masyarakat. Distribusi ini erat kaitannya dengan konsep kepemilikan. Untuk itu, Islam mengatur kepemilikan yang membenarkan kepemilikan individu dan mengaturnya sehingga individu tetap bisa memiliki harta dan terdorong untuk memproduksi dan mendapatkan harta. Islam juga mengatur kepemilikan dengan menetapkan harta-harta tertentu seperti fasilitas umum serta barang tambang yang melimpah, hutan, laut, sungai dsb sebagai milik umum. Dalam hal ini, seluruh rakyat berserikat atas kepemilikan harta itu dan berhak mendapatkan manfaatnya. Harta milik umum itu diserahkan pengelolaannya kepada negara mewakili rakyat. Seluruh hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat baik dalam bentuk produknya, atau dalam bentuk pelayanan mulai kesehatan gratis, pendidikan gratis, pembangunan jalan, infrastruktur dan fasilitas umum lainnya. Semua itu bisa dibiayai dari hasil pengelolaan harta kekayaan milik umum itu. Ketika pendidikan, pelayanan kesehatan serta berbagai pelayanan dan fasilitas umum itu dijamin oleh negara dan bisa diakses oleh seluruh rakyat, Muslim maupun non-Muslim, maka jelas hal itu sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat pada umumnya.
Sebaliknya, hal itu mustahil bisa diwujudkan dalam sistem Kapitalisme sekarang. Pasalnya, sebagian besar sumberdaya alam—yang menjadi sumber utama pemasukan negara untuk membiayai semua kebutuhan rakyat—sering malah dijual kepada pihak asing atas nama privatisasi yang telah diamanatkan undang-undang. Itulah yang terjadi di Indonesia saat ini
Selain itu, untuk mewujudkan ekonomi yang pro-rakyat jelas penciptaan lapangan kerja menjadi sangat penting. Dalam sistem Islam hal itu bisa diwujudkan melalui pembangunan berbagai infrastruktur, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas dan pelayanan umum. Lapangan kerja akan lebih banyak terbuka lagi oleh individu/swasta dengan bisnis atau usaha yang dijalankannya. Karena itu, penciptaan iklim usaha yang bagus juga sangat penting. Di sinilah pentingnya ada bangunan hukum dan sistem politik yang selaras. Iklim usaha yang bagus akan terwujud jika birokrasinya sederhana, tidak berbelit dan tidak dihambat dengan berbagai macam pungutan. Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani di dalam an-Nizhâm al-Hukmi fî al-Islâm halaman 211 menyatakan, bahwa dalam Islam politik administrasi/birokrasi instansi didasarkan pada prinsip: sederhana dalam sistem/aturan, kecepatan menyelesaikan aktivitas dan profesionalisme pelaksananya. Ini merupakan bentuk ihsân dalam beraktivitas yang dituntut oleh syariah. Rasul saw. bersabda:
«إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ»
Sesungguhnya Allah menetapkan ihsan atas segala hal (HR Muslim).
Dalam sistem Islam, para pelaku usaha juga tidak akan dibebani dengan berbagai macam pungutan (pajak, retribusi dan pungutan lainnya). Rasul saw. pernah bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ صَاحِبُ مَكْسٍ
Tidak akan masuk surga orang yang memungut cukai (HR Abu Dawud, Ahmad dan ad-Darimi).
Para pedagang warga negara juga terbebas dari pungutan cukai dalam segala bentuknya, termasuk ketika melakukan kegiatan ekspor-impor. Jelas ini akan menggairahkan perdagangan. Lalu rakyat yang mengalami kesulitan berusaha akan dibantu oleh negara dalam bentuk bantuan modal, peralatan, fasilitas dan sebagainya. Islam telah menetapkan sistem yang menjadikan negara mampu melakukan hal itu karena Islam menetapkan harta-harta tertentu sebagai milik negara sehingga negara memiliki cukup biaya untuk itu.
Dengan semua itu, ekonomi riil akan bergerak sehingga bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi sekaligus kesejahteraan secara nyata.
Semua itu tidak akan direcoki oleh naik-turunnya suku bunga karena Islam mengharamkan riba. Dengan itu akan terwujud kemandirian ekonomi yang meratakan kesejahteraan. Campur tangan asing melalui utang luar negeri pun akan pupus. Sebab, utang luar negeri seperti dalam bentuknya sekarang ini dalam pandangan Islam jelas haram. Selain mengandung riba, utang lur negeri juga bisa menjadi jalan bagi orang kafir menguasai kaum Mukmin. Semua itu jelas haram.
Dengan menerapkan semua kebijakan di atas, seluruh rakyat, Muslim maupun non-Muslim, akan bisa merasakan kehidupan ekonomi yang baik dan stabil. Semua orang bisa merasakan kesejahteraan. Kekayaan mereka pun akan terjaga dari gerusan penurunan nilai mata uang karena mata uang negara dalam Islam harus berbasis emas dan perak. Sejarah telah menunjukkan mata uang emas dan perak bisa menjaga nilai kekayaan masyarakat.
Wahai Kaum Muslim:
Selama sistem yang dipakai adalah Kapitalisme, kemandirian ekonomi dan kesejahteraan rakyat akan terus menjadi mimpi. Ekonomi yang berdaulat/mandiri dan pro-rakyat jelas hanya akan bisa diwujudkan dengan sistem Islam. Caranya adalah dengan penerapan sistem ekonomi Islam yang dijalankan dalam bangunan hukum dan sistem politik Islam secara konsisten.
Karena itu, kita wajib mewujudkan sistem ekonomi Islam yang diterapkan dalam bangunan sistem politik Islam, yaitu Khilafah Rasyidah. Itulah salah satu wujud ketakwaan kita. Dengan itulah harapan semua orang selama ini akan bisa terwujud. Allah SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى ءَامَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS al-A’raf [7]: 96).
Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id
Senin, 18 Mei 2009
Barca Kostum Kebesaran, MU Putih-Putih

Seperti diberitakan Telegraph, UEFA memberikan status tim tuan rumah bagi Barcelona dan tim tamu bagi MU di partai final Liga Champions, Kamis pekan depan.
Berhubung seragam utama kedua tim memiliki unsur warna merah, maka MU yang bertindak sebagai tim tamu harus "mengalah" menanggalkan warna kebesarannya. Kostum putih menjadi pilihan tim besutan Sir Alex Ferguson untuk perjuangan terakhir guna meraih supremasi tertinggi antarklub Eropa ini.
Sebenarnya MU memiliki kostum berwarna biru. Namun berhubung warna biru juga menjadi bagian dari seragam Barca, maka warna itu tidak bisa dipilih.
Dalam dua gelaran final Liga Champions terakhir, MU selalu mengenakan kostum merah, masing-masing di musim 1998/99 dan 2008/09. Hasilnya, The Red Devils keluar sebagai pemenang. Ada pun ketika menjuarai Piala Champions 1967/68, MU meraihnya dengan berbalut kostum biru.
Bagaimana dengan Barcelona? Ketika berbalut kostum biru-merah, Azulgrana sukses memenangi Liga Champions 2005/06. Ada pun lawan saat itu adalah klub Inggris, Arsenal yang tampil mengenakan kostum kedua.
Meski tak populer, kostum putih MU ternyata cukup "sakti" untuk menahan Barca. Pada semifinal leg pertama Liga Champions musim lalu, Cristiano Ronaldo dkk. yang mengenakan kostum putih memaksa Barca main imbang 0-0 di Camp Nou.
Yang bisa membuat The Red Devils bernafas lega, ternyata MU-putih pernah membekuk Barca dalam sebuah laga final. Kejadiannya berlangsung hampir 20 tahun silam, tepatnya di final Piala Winners 1990/91. Saat itu gol persembahan Steve Bruce dan Mark Hughes mengantarkan Setan Merah menjadi juara dengan menekuk Barca 2-1.
Harga Tiket MU vs Indonesia
Udah tau dong kalo jawara Liga Inggris musim 2007/2008 ini akan bertandang ke Gelora Bung Karno? Kalo nggak ada perubahan jadwal, Manchester United akan melakukan laga persahabatan tanggal 24 Juli 2009 mendatang. Kesempatan langka ini tentunya ditunggu semua fans MU di Indonesia. Yang nggak ngefans sama MU juga pastinya banyak yang mau nonton. Kapan lagi bisa ngeliat aksi Tevez dan CR 7 dari dekat?
Berapa ya kira-kira harga tiketnya?
Satu web internasional berlabel Worldticketshop (www.worldticketshop.com) ternyata udah menjual tiketnya. Tiket boks online ini udah mencantumkan tanggal dan sedikit teaser mengenai pertandingan persahabatan Manchester United kontra Indonesia Super Leage Selection. Lengkap dengan pembagian kategori tempat duduk.
Untuk yang satu ini Worldticketshop membagi stadion Gelora Bung Karno menjadi dua kategori. Belakang gawang dikategorikan menjadi kategori 2 dan di sisi barat dan timur lapangan masuk kategori 1. Harganya cukup mencengangkan. Paling murah dijual 195 Euro. Sementara kategori 1 dijual 245 Euro.
Kalo dikurs ke rupiah, dengan kurs Euro hari ini, 16.260 Rupiah, artinya tiket kategori dua seharga 3.170.700 ribu Rupiah. Kategori 1 sama dengan, 3.983.700 ribu Rupiah. Wow! Mahal ya? Semoga aja harga yang ditawarin Worldticketshop berlaku buat wisatawan internasional, bukan untuk orang lokal macam kita. Amin.HAI
UPDATE……………
JAKARTA, TRIBUN - Deputy Sekjen PSSI Bidang Media, Marketing dan Promosi Herman Ago mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat ‘lampu hijau’ dari manajemen Manchester United (MU) untuk merilis harga tiket pertandingan persahabatan yang bertajuk ‘Manchester United-3 (Tri)’ di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta tanggal 20 Juli mendatang.
“Setelah kami diperbolehkan merilis harga tiket pertandingan persahabatan MU melawan tim Liga Selection, kami sudah bisa bekerja dengan semangat untuk melakukan promosi laga yang paling jarang terjadi di tanah air ini,” ungkapnya di Sekretariat PSSI, Jumat (1/5).
Dikatakannya, beberapa waktu lalu sempat sebuah situs di tanah air memberitakan harga tiket pertunjukkan MU di Jakarta. “Begitu ada berita yang mengatakan harga tiket MU di Jakarta, pihak kami langsung mendapat teguran keras dari pemegang hak tur MU di benua Asia, karena itu saat itu kami belum merilis, dan sekarang setelah mendapat lampu hijau kami jadi plong untuk melakukan promosi,” paparnya.
Dikatakannya, hingga saat ini sudah ada sekitar 40.000 fans MU yang sudah menghubungi pihaknya untuk membeli tiket. “Padahal waktu penjualan tiket belum kami tentukan, karena kami masih harus melakukan koordinasi lagi dengan pihak-pihak tertentu terutama kepada pihak yang akan mencetak tiket,” jelasnya.
Dijelaskan Ago, teknis penjualan tiket MU nantinya tidak lagi menggunakan loket boks seperti pada pertandingan yang dilakukan oleh PSSI. “Kami hanya melayani pemesanan tiket melalui on line atau langsung menghubungi kantor kami di PSSI,” tuturnya. (Persda Network/oro)
Pesta Rakyat Dalam MU Asia Tour 2009 Indonesia
Kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno akan memiliki atmosfer yang berbeda saat Laga Indonesia All Star vs Manchester United digelar. Penonton yang telah memegang tiket akan merasakan suasana yang berbeda, seakan tengah berada di Old Trafford, Manchester, Inggris.
“ Panitia penyelenggara laga Indonesia All Star vs Manchester United akan bekerja semaksimal mungkin dengan standar tinggi. Termasuk dalam penataan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Kita akan membuat suasana yang berbeda dari biasanya,” kata sekjen PSSI, Nugraha Besoes.
Bagi pemegang tiket VVIP dan VIP akan mendapatkan pelayanan kelas satu. Ketika memasuki stadion, mereka sudah merasakan sebuah atmosfer layaknya berada di Old Trafford. Lengkap dengan layanan makan dan minum gratis. Dan, panitia juga menyediakan check point di salah satu tempat perbelanjaan dekat SUGBK. Nantinya, penonton bisa memarkir kendaraan di tempat yang lebih aman dan menuju stadion menggunakan bus yang disediakan panitia.
Selain pertandingannya, panitia juga menyelenggarakan berbagai macam program pendukung. Diantaranya adalah pembuatan Fun festival / MU Park di salah satu kawasan SUGBK.
“ Nantinya akan ada banyak aktifitas pendukung bagi pecinta MU yang hadir di SUGBK. Ada pameran maupun ragam permainan yang memeriahkan acara ini. Dengan acara seperti ini pula, pecinta MU yang tidak kebagian tiket masih bisa terlibat dalam penyambutan MU ke Jakarta,” papar Nugraha Besoes.
Program lainnya adalah melihat sesi latihan yang dilakukan oleh Manchester United. Untuk mendapatkan kesempatan ini salah satunya dapat diperoleh dengan mengikuti program polling pemain Indonesia All Star via sms. Pemenang yang beruntung memiliki kesempatan melihat sesi latihan tim asuhan Sir Alex Ferguson. Bahkan, mereka juga bisa merasakan tidur di hotel yang sama dengan MU.
Caranya mengikuti polling sms adalah dengan mengetikkan : REG [SPASI] INA lalu kirim ke 9788. Program ini berlaku untuk semua operator.
Sangat banyak hadiah yang disediakan bagi preregister yang beruntung. Yakni, 22 tiket VVIP + transport + menginap satu hotel bersama tim MU (3 hari/2 malam) + Uang saku Rp 500.000,-. Lalu, 200 tiket VIP + transport + menginap di hotel bintang 5 (3 hari/2 malam) + uang saku Rp 500.000,-. Panitia juga menyediakan 100 T-shirt MU Tour Asia di setiap bulannya.
Terkait tiket pertandingan, panitia akan melepas sebanyak 65 ribu lembar tiket untuk dijual. Metode penjualannya menggunakan cara pemesanan. Tidak ada penjualan tiket pada saat hari-H pertandingan. Mengenai, kapan masyarakat sudah bisa memesan tiket, akan dimumukan kemudian.
Harga tiket
VVIP : Rp3.500.000
VIP Barat : Rp1.500.000
VIP Timur : Rp 1.000.000
Kategori I : Rp 400.000
Kategori II : Rp250.000
Kategori III : Rp100.000
Info : Ibu Ais ( Organizing Committee MU Tour Asia 2009 Indonesia)
Tel: 021 95204721
08567996764
Ya Ga Bisa Murah Dikit Lah, tapi Gw Sebagai Socer Mania m Harus Nonton bagaimanapun caranya!!!
sumber :http://www.pssi-football.com/id/view_news_111082.php?id=2075
Senayan Pantas Gelar MU Vs Indonesia
JAKARTA, (PRLM),- Delegasi dari klub asal Inggris Manchester United (MU) menilai kondisi Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, layak untuk menggelar pertandingan eksibisi antara MU melawan Timnas Indonesia yang dijadwalkan berlangsung Jumat, 24 Juli mendatang.
Hal itu dikatakan Julian Kam, CEO Pro Events salah satu delegasi dari MU kepada wartawan seusai melihat langsung kondisi fisik Stadion Utama GBK yang memiliki kapasitas lebih dari 80 ribu penonton, Kamis (22/1).
Selama setengah jam, mereka melihat-lihat hampir keseluruhan ruangan yang ada di Stadion Utama GBK Senayan.
"Fasilitas yang ada sangat bagus, cukup mengagumkan dan layak untuk menggelar eksibisi pertandingan MU lawan Indonesia. Tidak ada yang perlu ditambah. Saya pikir kedatangan MU tinggal menunggu waktu," katanya.
Sebelum kunjungan ke Indonesia, rombongan telah meninjau dua stadion di Seoul, Korea Selatan yakni Olympic Stadium dan World Cup Stadium.
Selanjutnya, rombongan akan berangkat ke Kuala Lumpur Malaysia. Pertandingan eksibisi ini merupakan bagian dari tur klub "Setan Merah" ini ke Asia. Sebelum ke Indonesia, pasukan Sir Alex Ferguson ini akan lebih dulu bertanding di Cina, Korea, Indonesia dan terakhir ke Malaysia.
Ok Sekarang Stadion Kita Tercinta Gelora Bungkarno udah Layak Masuk Internasional n...
Tingal Timnasnya aja layak ga ya masuk Pentas Internasional?
Hanya Waktu yang tahu...
Langganan:
Komentar (Atom)