
Seperti diberitakan Telegraph, UEFA memberikan status tim tuan rumah bagi Barcelona dan tim tamu bagi MU di partai final Liga Champions, Kamis pekan depan.
Berhubung seragam utama kedua tim memiliki unsur warna merah, maka MU yang bertindak sebagai tim tamu harus "mengalah" menanggalkan warna kebesarannya. Kostum putih menjadi pilihan tim besutan Sir Alex Ferguson untuk perjuangan terakhir guna meraih supremasi tertinggi antarklub Eropa ini.
Sebenarnya MU memiliki kostum berwarna biru. Namun berhubung warna biru juga menjadi bagian dari seragam Barca, maka warna itu tidak bisa dipilih.
Dalam dua gelaran final Liga Champions terakhir, MU selalu mengenakan kostum merah, masing-masing di musim 1998/99 dan 2008/09. Hasilnya, The Red Devils keluar sebagai pemenang. Ada pun ketika menjuarai Piala Champions 1967/68, MU meraihnya dengan berbalut kostum biru.
Bagaimana dengan Barcelona? Ketika berbalut kostum biru-merah, Azulgrana sukses memenangi Liga Champions 2005/06. Ada pun lawan saat itu adalah klub Inggris, Arsenal yang tampil mengenakan kostum kedua.
Meski tak populer, kostum putih MU ternyata cukup "sakti" untuk menahan Barca. Pada semifinal leg pertama Liga Champions musim lalu, Cristiano Ronaldo dkk. yang mengenakan kostum putih memaksa Barca main imbang 0-0 di Camp Nou.
Yang bisa membuat The Red Devils bernafas lega, ternyata MU-putih pernah membekuk Barca dalam sebuah laga final. Kejadiannya berlangsung hampir 20 tahun silam, tepatnya di final Piala Winners 1990/91. Saat itu gol persembahan Steve Bruce dan Mark Hughes mengantarkan Setan Merah menjadi juara dengan menekuk Barca 2-1.
jual baju profesi anak murah
BalasHapus