JAKARTA - Film Romeo-Juliet ditentang Viking Persib. Sang sutradaranya, Muhamad Andibachtiar Yusuf, pun diduga dianiaya oleh ketua Viking Bandung, Heru Joko. Kata Yusuf, film itu tak menyindir siapapun.
"Mereka melarang film ini tayang di Bandung sejak 23 April. Mereka mengancam bahwa film ini ditentang klub bola di Bandung dengan alasan banyak sisi kekerasan yang tidak mendidik, menyudutkan orang Sunda, mendiskreditkan orang Bandung. Mereka menganggap ini propaganda dari Jakarta untuk mengadu domba Viking Persib-Jakmania. Padahal, film ini tidak menyindir siapapun," jelas Muhamad Andibachtiar Yusuf, dalam jumpa pers di Pejaten Village, Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2009).
Yusuf menyayangkan film tersebut dilarang tayang di Bandung. Sebab, kata dia, banyak calon penonton yang menantikan film tersebut.
Yusuf menampik dugaan kontroversi ini sengaja dihembuskan untuk menarik animo penonton alias settingan semata.
"Di Bandung banyak yang bilang settingan. Ini yang mulai bukan kita, yang melarang bukan kita. Kita tidak membayar mereka. Terserah orang mau bilang apa," tegas Yusuf.
Perihal laporannya ke polisi karena diduga telah dianiaya oleh Heru Joko, Yusuf serius dengan laporan tersebut. Keseriusan laporan itu sekaligus membuktikan kontorversi film ini bukan settingan.
"Laporan ke polisi serius karena sudah melukai jiwa manusia," tegasnya.
"Y t Mah mang Nyata kali Sepak Bola Indonesia Penuh Dengan kekerasan, Pada Sok jago jarang yang sportif, Kalo Mang G Merasa Kesindir si Jangan marah mang Nyata q bahasa Inggris'a Real, Y kalo banyak Kekerasan'a c tingal Potong aja Film'a ( mank Kambing di Potong ) Gitu aja kok Repot."
Selasa, 05 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar